cover
Contact Name
Lalan Ramlan
Contact Email
lalan_ramlan@isbi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isbi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Seni Makalangan
ISSN : 23555033     EISSN : 27148920     DOI : -
Core Subject : Art,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2016): "Menelisik Tradisi Mengais Kreasi"" : 4 Documents clear
WAYANG WONG PRIANGAN Tinjauan Dari Aspek Pertunjukan Iyus Rusliana
Jurnal Seni Makalangan Vol 3, No 2 (2016): "Menelisik Tradisi Mengais Kreasi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.778 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v3i2.886

Abstract

ABSTRAK Seni Pertunjukan biasanya disajikan dengan menggunakan konsep dan bentuk yang khas, seperti halnya Wayang Wong Priangan yang termasuk drama tari tradisi di wilayah budaya Priangan, Provinsi Jawa Barat. Terdapat sejumlah aspek pertunjukan yang khas dan membaku, yaitu adanya pelaku, lakon, unsur dramatik dan susunan penyajian, tari, antawacana, narasi dalang, karawitan, tata busana dan rias, serta tata pentas. Kata Kunci: Wayang Wong Priangan, Drama Tari, Pertunjukan. AbstractPerforming arts is usually presented using unique concepts and forms, such as Wayang Wong Priangan which is included in traditional dance drama in the cultural area of Priangan, West Java Province. There are a number of typical, plays, dramatic elements and the composition of presentation, dance, antawacana, narration of the puppeteer, karawitan, costume, make up, and stage. Keywords: Wayang Wong Priangan, Dance Drama, Performiance.     
NGIGELKEUN LAGU MODEL KREATIVITAS KEPENARIAN DALAM JAIPONGAN Lalan Ramlan
Jurnal Seni Makalangan Vol 3, No 2 (2016): "Menelisik Tradisi Mengais Kreasi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.583 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v3i2.888

Abstract

ABSTRAKRepertoar tari dalam genre tari Jaipongan pada umumnya merupakan bentuk sajian tunggal, kalaupun ada yang disajikan dalam bentuk kelompok (rampak) adalah semata-mata sebagai upaya kreatif dalam mencari bentuk sajian lain sesuai kebutuhan pengembangan estetik dan artistik sekaligus. Bahkan dalam bentuk penyajian tunggal, walaupun tariannya sama seringkali disajikan berbeda oleh setiap penari. Faktor apa saja yang menjadi pembeda dari setiap penari, sehingga menghasilkan kualitas kepenarian yang khas? Untuk mendapatkan jawaban, digunakan suatu model kreativitas kepenarian yang disebut ‘ngigelkeun lagu’.Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur koreografi Jaipongan, maka diketahui bahwa setiap penari Jaipongan yang handal (piawai; mahir) dalam menyajikan tarinya menggunakan 5 (lima) teknik yaitu; mungkus, maling, metot, ngantep, dan ngeusian sehingga mampu menciptakan gaya penyajian khas miliknya. Key word: kreativitas, kepenarian, jaipongan, ngigelkeun lagu, mungkus, maling, metot, ngantep, ngeusian.  ABSTRACTThe dance repertoire in Jaipongan genre is generally a single presentation form, if there is presented in the form of a group (rampak), it is solely as a creative effort in searching other forms of presentation in accordance with the needs of aesthetic and artistic development as well. Even in the form of a single presentation, altrhrough the dance is the same, it is often presented differently by each dancer. What factors are to be distinguishing, so as to produce a typical quality of dance? To get the answer, is by using a model of dance creativity called ‘ngigelkeun lagu’.Based on the analysis to the structure of Jaipongan choreography, it is figured out that every reliable (proficient: skillfull) Jaipongan dancer in presenting her dance using 5 (five) techniques namely: mungkus, maling, metot, ngantep, and ngeusian so as to create her own typical presentation style. Keyword: creativity, dance, Jaipongan, ngigelkeun lagu, mungkus, maling, metot, ngantep, ngeusian.  
METODE SEJARAH DALAM PENELITIAN TARI Een Herdiani
Jurnal Seni Makalangan Vol 3, No 2 (2016): "Menelisik Tradisi Mengais Kreasi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.088 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v3i2.889

Abstract

ABSTRAK Tari merupakan bentuk seni yang menggunakan gerak sebagai medium dalam mengungkapkan ekspresi jiwa penggarapnya. Kelahiran tari seiring dengan kehadiran manusia di dunia ini. Sejak kelahirannya hingga kini tari tetap hidup karena memiliki fungsi di masyarakat. Tari dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena tari lahir dari sebuah kebutuhan. Kebutuhan yang berkaitan dengan religi, hiburan, maupun estetik. Dinamika kehidupan tari dari waktu mengalami perubahan karena tari bersifat dinamis. Perubahan keberadaan tari sejalan dengan perubahan sosial suatu masyarakat. Untuk menggali dinamika kehidupan tari dalam suatu masyarakat akan sangat tepat dengan menggunakan metode sejarah. Metode ini dapat mengungkap bagaimana perjalanan sejarah tari dari waktu ke waktu baik yang berkaitan dengan teks maupun konteksnya.   Kata Kunci: metode sejarah, dinamika tari  AbstractDance is an art form which uses movement as a medium in expressing the soul of its choreographer. The emerging of dance is along with the human presence in this world. Since its appearance until now dance remains alive because it has function in society. Dance and society can not be separated from each other because dance appeared from its need. The needs related to religion, entertainment, and aesthetics. The dynamic of dance life from time changes because dance is dynamic. The change of the existence of dance is in line with social change pf a society. To explore the dynamics of dance life in a society would be very appropriate by using historical method. This method can reveal how the history of dance travel from time to time both related to the text and context. Keyword: historical method, dance dynamic   
TUBUH, PIKIRAN, KEBUDAYAAN: TELISIK BUSANA TARI WAYANG PRIANGAN Lilis Sumiati
Jurnal Seni Makalangan Vol 3, No 2 (2016): "Menelisik Tradisi Mengais Kreasi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v3i2.946

Abstract

ABSTRAKPada tari wayang, busana berperan penting sebagai ciri identitas yang membedakan dengan genre tari lainnya. Berbicara identitas busana tari Wayang Priangan, akan bersentuhan dengan tampilan secara tersurat yang menuntut perhatian untuk dianalisis. Mengingat setiap elemen busana tersebut, tidak semata-mata tercipta jika tidak menawarkan konsep-konsep tanda yang memiliki makna secara tersirat. Untuk menguak konsep tersebut akan ditelisik berdasarkan tiga aspek yang berkaitan dengan tubuh, pikiran, dan kebudayaan. Dengan demikian, pemaknaan sistem tanda pada setiap elemen busana dapat dianalisis secara detail. Ranah kajian dengan menggunakan pendekatan semiotik ini akan menggunakan metode kualitatif. Kata Kunci: Busana, Tari Wayang Priangan, tubuh, pikiran, dan budaya ABSTRACTIn Wayang dance, costume plays an important role as a characteristic identity that distinguishes it from other dance genres. Talking about costume identity of Wayang Priangan dance, it will come into contact with an explicit display that demands attention to be analyzed. Considering each element of the costume is not solely created if it does not offer concept, it will be examined based on three aspects related to body, mind, and culture. Thus, the meaning of the sign system on each costume element can be analyzed in detail. The field of study using the semiotic approach will use qualitative methods. Keywords: Costume, Wayang Priangan Dance, Mind, and Culture 

Page 1 of 1 | Total Record : 4